Ku Sesali Hari Ini

Ku sesali hari ini tanpa tahu apa yang saya sesali. Tanpa tahu apa yang salah dan apa telah saya lakukan. Pikiran saya selalu saja menganggap semua ini percuma. Saya selalu merasa merugi dengan kehidupan yang saya jalani. Mengapa? Mengapa selalu saja mengenai kehidupan yang aku pikirkan. Mungkin tidaka ada yang lain. Atau memang hanya kehidupan yang harus saya pikirkan. Hidup saya hanya sekali dan hanya ada satu saja. Saya merasa terkungkung di tempat seperti ini. Saya merasa terpenjara. Saya merasa ini bukan kehidupan saya. Ini bukan pilihan saya. Saya hanya selalu mencoba menghadapinya saja. Saya merasa tertekan. Saya rasa ini merupakan titik kejenuhan saya. Saya sering merenung, melamun. Saya mengira itu perbuatan yang sia-sia. Namun dari situ pula saya berpikir. Saya sering berikir. Tapi dalam saya berpikir, saya tidak dapat menemukan titik permasalahannya dan juga penyelesaiannya. Saya terlalu banyak pikiran. Saya terlalu serius sehingga saya tidak bisa menikmati keindahan hidup ini.
Jalan saya sebenarnya ada di mana? Tujuan hidup saya sebenarnya apa?

Pencerahan

Hm...Ini kayaknya merupakan pencerahan bagi saya. HEHEHE.Di awal bulan Agustus ini. Sebuah ide muncul di otak saya. Kenapa gak dari dulu ya. Ya akhirnya saya bisa posting blog dari kos-kosan saya yang super berantakan ini. Gimana Caranya??? Sebenarnya simple aja. Herannya kenapa tidak dari dulu saya lakukan. Yaitu menggunakan modem hape via Bluetooth. Mungkin yang jadi kendala di waktu yang lalu adalah biaya GPRSnya. Namun sekarang jaman udah semakin maju, dan tarif telepon selular juga semakin murah. Walaupun bagiku telkomsel Flash yang saya pakai belum terlalu murah, heheheh. Habisnya dari tadi saya pertama membuka Opera ini, sampai ke halaman posting ini sudah mencapai 2000 KB. Yah, sebenarnya lumayan murah sih.
Lanjut,
Dengan tercetusnya ide ini, kemungkinan besar saya akan rutin untuk posting blog. Tapi jika ada ide sih. Hehehehe. Tapi, jika saya posting lewat Modem ini, kemungkinan akan jarang ada foto atau  gambarnya. Mengingat biaya GPRSnya juga akan semakin besar.
ps:Hm, ternyata masih tersiimpan di draft to..kirain udah hilang...ya udah ku post aja...karena saya kira waktu itu modem pake hp ini gak bisa ternyata masih ada ...hehehe

INSTROPEKSI DIRI

Huh, sebulan sudah saya tidak posting blog. Lumayan lama juga. Ini dikarenakan saya baru saja pindah lokasi seperti biasanya dikarenakan tuntutan pekerjaan. Pekerjaan yang saya lakukan dituntut untuk berpindah-pindah. Jadi saya harus terbiasa untuk beradaptasi dengan kondisi pekerjaan saya ini. Selain itu saya tidak posting blog karena di sini susah sinyal. Modem yang baru 3 bulan saya beli di sini tidak bisa dipakai, karena di sini tidak ada sinyal untuk modem yang saya pakai( Indosat IM2). Jadi modem saya itu cuman ke pakai 2 bulan saja, yaitu saat aku cuti 2 minggu di Jogja kota saya yang tercinta dan 5 minggu di Balikpapan. Setelah saya di sini sudah tidak ada sinyal lagi. Dan modempun tidak dipakai.

Untuk online saya harus ke warnet, atau mungkin bisa juga pakai modem dengan kartu lain. Tapi itupun belum aku coba. Kemarin saya mencoba untuk ke warnet, dan saya langsung kepingin untuk posting lagi.

Begitu banyak hal-hal yang telah terjadi beberapa waktu ini. Ada berita meninggalnya artist Michael Jackson. Ada Kegiatan Pemilu Presiden kita untuk jangak waktu 5 tahun ke depan. Semoga Bangsa kita bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Amin. Kemudian ada Mbah Surip yang sedang naik daun. Hingga munculnya band-band baru yang meramaikan dunia music Indonesia.

Apa yang telah terjadi, telah terjadi begitu saja. Setiap orang punya kehidupan sendiri sendiri yang harus dijalani masing-masing. Sayapun juga begitu saya punya kehidupan sendiri yang harus saya jalani. Usia saya sudah 19 tahun 11 bulan. Sebentar lagi saya sudah kepala 2. Ada 1 lagi kepala yang harus saya tanggung. Menanggung 1 kepala saja sudah susah. Apalagi harus menanggung 2 kepala. Itu menurut peribahasa. Yang jelas saya itu sudah bertambah dewasa. Selama 19 tahun lebih ini sudah banyak yang saya lalui. Begitu banyak hal-hal yang menjadi pelajaran buat kehidupan saya. Tapi mengapa diri ini serasa belum siap untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan ini terasa begitu berat. Begitu banyak rintangan yang menghadang. Saya juga bisa mengerti setiap manusia di dunia ini punya masalah masing-masing. Dan kita masing-masing merasa masalah kita sendiri yang paling berat. Tanpa memikirkan masalah orang lain. Tanpa menghiraukan masalah orang lain. Saya akui bahwa masalah kita sendiri yang saya dan anda jalani masing-masing sudah begitu beratnya, mengapa harus memikirkan masalah orang lain?

Tapi sebenarnya itu simple saja. Karena pada intinya semuanya itu sama saja harus kita atasi. Mungkin dengan melihat penyelesaian dari masalah orang lain itu sendiri, kita bisa belajar untuk menyelesaikan masalah anda sendiri maupun masalah saya juga. Jangan melihat masalah dari 1 sudut saja. Coba kita lihat dari sudut yang lain. Dengan cara melihat masalah orang lain tersebut. Atau mungkin juga anda sudah tau apa yang anda hadapi. Dan anda bisa memutuskan apa yang harus anda lakukan.

Sebenarnya aku benci mengatakan ini. Sebenarnya satu hal yang paling mempengaruhi hidup kita ini adalah uang. Iya uang yang sehari hari kita gunakan sebagai alat tukar maupun alat pembayaran dan sebagainya. Kita makan pakai uang. Anda tinggal anda harus beli rumah pakai uang. Maupun nyewa kost juga pakai uang. Segala-galanya pakai uang. Orang mengemis minta uang. Kita mau liburan harus keluar uang. Kita bekerja pun untuk mencari uang, kita tidak bisa lepas dari barang yang namanya uang. Tapi di balik semua itu ada yang lebih penting dari uang. Yang di atas sudah mengaturnya bahwa uang bisa menjadi dewa yang di sembah-sembah orang. Tapi Dia-lah yang memberi kita hidup, bukan uang yang memberi kita napas. Jadi kembali ke diri sendiri. Apa yang terbaik buat anda masing-masing. Tetap ingat kepada-Nya. Jangan tergila-gila pada uang. Tetap jalani hidup, kejar mimpi-mimpi untuk mencapai kebahagiaan. Karena yang anda cari sebenarnya adalah kebahagiaan. Kebahagiaan tidak bisa kita lihat, tapi kita bisa kita rasakan. Dan sedikit orang yang bisa mencapai kebahagiaan nirwana.

Selamat menjalani hidup. Keep smile.

Asep Saputra W.